Entri Populer

Sabtu, 02 Oktober 2010

ASTROLOGI TIONGKOK KUNO DAN ANALISA NASIB

Dijaman kuno,praktek meramal nasib di Tiongkok dilakukan dengan jalan memperhatikan kondisi dari benda-benda langit yang tampak di Angkasa . Berdasarkan data yang ada teknik ini ternyata memang mampu membaca perjalanan nasib dari manusia.

Benda langit utama yang dijadikan patokan adalah Bintang Kutub yang letaknya tepat pada perpanjangan dari garis poros bumi. Karena letaknya yang istimewa,bintang ini posisinya selalu tetap dan tidak berubah-ubah. Hal ini menyebabkan apabila dilihat dari bumi,bintang-bintang yang lain akan tampak mengelilinginya. Atas dasar ini didalam sistem Astronomi/Astrologi Tiongkok, Bintang Kutub dianggap sebagai rajanya dari semua bintang yang ada diangkasa Tiongkok.

Oleh sebab itu didalam sistem Astrologi Tiongkok Bintang Kutub adalah simbol dari Raja atau Kaisar. Bintang-Bintang lain yang dekat dengannya merupakan simbol dari orang-orang yang dekat dengan Raja/Kaisar seperti misalnya Permaisuri, Putra Mahkota,keluarga dekat kerajaan lainnya termasuk juga pembantu dekat raja yang dalam pelajaran Ziwei Doushu dikenal dengan sebutan Bintang pembantu Zuofu dan Youbi.

Pada posisi yg sedikit lebih jauh lagi terdapat dua kelompok bintang yang mengelilingi bintang-bintang yang disebutkan diatas. Susunan Bintang-Bintang ini sedemikian rupa sehingga menyerupai tembok yang mengelilingi istana Kaisar. Kedua kelompok Bintang tersebut beserta dengan Bintang-bintang yang ada disekitarnya dikenal dengan sebutan Ziweiyuan atau Pelindung dari daerah keKaisaran yang terlarang bagi orang luar. 


Diantara Bintang-Bintang yang terletak disekitar kelompok ini terdapat kelompok Bintang yang dikenal dengan sebagai bintang Wenchang yang terdiri dari enam bintang dari gugusan Bintang Beruang Besar. Seperti kita ketahui Bintang Wenchang dipakai baik dalam pelajaran Ziweidoushu maupun sebagai Shensha dalam pelajaran Bazi. Karena letaknya yang lebih jauh terhadap bintang Kutub bila dibandingkan dengan posisi dari Bintang Zuofu dan Youbi,maka didalam pelajaran Ziweidoushu dikemukakan bahwa Sang Raja Ziwei akan lebih bagus kondisinya apabila mendapat bantuan dari Zuofu dan Youbi dibandingkan dengan bantuan yang diberikan oleh Wenchang maupun pasangannya Bintang Wenqi. Disamping bintang-bintang ini,masih ada kelompok kelompok Bintang lainnya yang mengelilingi Bintang Kutub dari posisi yang lebih jauh lagi seperti misalnya kelompok Bintang yang dikenal dengan sebutan sebagai Taiweiyuan atau Pelindung Sang Maha Agung dan Tianshiyuan yang secara populer bisa diterjemahkan sebagai Pelindung pasar Kahyangan.

Selain itu masih ada kelompok Bintang-Bintang lain yang diperhitungkan seperti misalnya kelompok Bintang yang ada disekitar Khatulistiwa yang dikenal sebagai dua puluh delapan Konstelasi Bintang. Bersama dengan tujuh benda langit (Qizheng) yang kemudian ditambahkan dengan empat bintang semu (Siyu),semuanya merupakan elemen-elemen dari pelajaran Astrologi atau Ilmu Perbintangan Tiongkok Kuno.

Pada awalnya hanya Raja dan keluarga-keluarga Bangsawan Tinggi saja yang berhak untuk memanfaatkan Ilmu ini. Setelah kondisi masyarakat mulai berkembang,sebagian dari kelompok masyarakat kelas atas juga ingin mengkonsumsi ilmu tersebut. Oleh para akhli lalu disusunlah pelajaran ilmu meramal nasib yang disederhanakan atau merupakan penyederhanaan dari pelajaran Astrologi Kuno yang lengkap. Pelajaran yang disederhanakan ini kemudian dikenal dengan sebutan Suanming, Matematika nasib atau lebih populer disebut sebagai pelajaran Analisa/Perhitungan Nasib.

Dengan munculnya Suanming,maka ada dua kelompok ilmu yang bisa dipakai untuk memahami perjalanan nasib manusia yang didasarkan pada posisi dari benda-benda langit yang ada di Angkasa.Yang pertama adalah ilmu Astrologi Tiongkok Kuno yang umumnya hanya dipakai untuk Keluarga raja dan Keluarga para bangsawan tinggi saja. Ilmu ini kemudian dikenal dengan sebutan Taitianwen yang bisa diterjemahkan sebagai Ilmu Astrologi lengkap. Sedang pelajaran Suanming yang dikonsumsi oleh masyarakat banyak dikenal dengan sebutan Xiaotianwen atau ilmu astrologi yang disederhanakan. Dalam prakteknya Xiaotianwen hanya memakai tabel-tabel yang telah disederhanakan sedang Taitianwen harus memakai Kalender Bintang (Xingli) yang berisi catatan tentang posisi yang sebenarnya dari bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya.

Lama kelamaan,pelajaran Suanming menjadi sangat populer di masyarakat sedang pelajaran Astrologi Kuno mulai tengelam dan hanya dipakai oleh keluarga kerajaan saja. Dua diantara pelajaran Suanming yang cukup populer dikalangan masyarakat Tionghoa dewasa ini adalah pelajaran Bazi dan Ziweidoushu. Bazi telah populer sejak lebih dari seribu tahun yang lalu sedang Ziweidoushu baru mulai menaiki tangga kepopulerannya sejak beberapa ratus tahun yang lalu.

Pelajaran Bazi yang masih beredar pada dewasa ini umumnya didasarkan pada beberapa buku klasik seperti misalnya Lixuzhong Mingshu, Luoluzi Sanming Xiaoxifu,Ditiansui Yuanhai ziping, Qiongtong Baojian, Sanming Tonghui dan lain lainya. Analisa bazi yang populer dewasa ini pada umumnya hanya didasarkan pada buku Yuanhai Ziping.

Advanced Bazi Analysis melengkapi analisanya dengan memakai beberapa buku klasik lainnya disamping Yuanhai Ziping seperti misalnya Buku Ditiansui,Qiongtong Baojian dan lain-lainnya. Disamping itu Advanced Bazi Analysis juga meninjau atau memperjelas hasil analisanya dengan berpatokan pada pelajaran Taitianwen (Astrologi Tiongkok Kuno) yang kadang-kadang juga dikenal dengan sebutan Wuxingfa. Dengan demikian didalam sistim Advanced Bazi Analysis, Analisa bazi (Suanming) dilakukan dengan tetap berpedoman pada sumber dari ilmu tersebut yaitu Taitianwen atau Wuxingfa.

1 komentar:

  1. tulisan yang bagus sekali,,dari dulu saya sudah melihat ada missing link dari bazi,, yang harusnya berdasarkan dari astrologi tiongkok kuno dengan melihat peta bintang ( xing li) yang benar,, tapi dengan pudarnya wu xing fa,, maka keakuratan membaca bazi akan turun sekali,,juga kalender bintang pada jaman tsb,, di ragukan masih di punyai sampai saat sekarang... kalaupun di punyai,, masih harus di kalibrasi lagi,jika tidak maka pembacaan bazi termasuk kualitas grade juga akan turun sekali,, ditunggu tulisan selanjutnya,,, thanks

    BalasHapus