Entri Populer

Kamis, 07 Oktober 2010

TEORI SANMING (TIGA JENIS NASIB)


Teori Sanming (3 nasib) merupakan salah satu teori yang dijadikan patokan dalam pelajaran ilmu analisa nasib (Suanming). Analisa yang dilakukan oleh Advanced bazi Analysis (Gaoteng Bazi Fenxi) juga berpatokan pada teori tsb. Bila kita perhatikan,paling tidak ada dua buku bazi klasik yang menjadi pegangan para praktisi akhli yang memakai istilah Sanming pada judulnya.

Buku pertama adalah Luoluzi Sanming Xiaoxifu (Syair-syair Luoluzi tentang fluktuasi ke tiga jenis nasib). Buku ini sangat populer dikalangan para akhli bazi diawal jaman dinasti Song utara (960-1127). Xu Ziping, yang namanya dipakai dalam analisa nasib bazi Ziping,merupakan seorang akhli Bazi yang disinyalir pernah menulis sebuah komentar tentang isi buku ini. Hingga saat ini komentar itulah yang dianggap sebagai tulisan resmi dari Xu Ziping mengenai pelajaran bazi. Buku yang kedua adalah Sanming Tonghui yang ditulis oleh Wan Minying. Beliau juga dikenal dengan sebutan Wan Yuwu dan merupakan seorang pejabat pada jaman dinasti Ming (1368-1644). Sampai saat ini,buku Sanming Tonghui masih dijadikan pegangan oleh banyak praktisi Bazi. Buku tsb bisa dikatakan merupakan suatu compendium atau ensiklopedia tentang bazi. Disamping membahas hal-hal yang umum diketahui oleh praktisi bazi,buku tsb juga menyinggung hal-hal lain yang jarang dibahas seperti misalnya pengaruh dari tempat lahir seseorang terhadap perjalanan nasibnya. Adanya pembahasan tentang hal ini menyebabkan kita bisa memahami mengapa orang yang dilahirkan pada waktu yang sama tapi berbeda tempat lahirnya,akan mempunyai jalan hidup yang berbeda pula.


Teori tentang Sanming ( tiga jenis nasib ) mulai dikumandangkan oleh para pengikut Konfusius pada jaman dinasti Han (206 BC - 220 AD). Teori ini mengemukakan bahwa didalam kehidupan seorang manusia ada tiga jenis nasib yang bisa dialaminya. Ketiga jenis nasib tersebut adalah Zheng Ming (nasib sejati ) atau  dikenal juga dengan sebutan Da Ming (nasib Agung). Jenis nasib yang kedua adalah Suiming dan jenis nasib yang ketiga dikenal dengan sebutan Zaoming.


Zhengming atau Daming merupakan jalan nasib yang dianugerahkan oleh "Langit"(Tian) pada seorang manusia. Zhengming merupakan jalan nasib yang telah ditentukan akan terjadi dalam kehidupan seseorang. Didalam istilah Buddhis, Zhengming bisa dijabarkan sebagai karma masa lampau yang telah ditentukan untuk berbuah dalam kehidupan ini.

Zhengming telah ditetapkan sejak seorang
manusia dilahirkan dibumi ini. Zhengming
juga dikatakan merupakan pengaruh dari Xiantian yang perencanaannya dilakukan oleh kekuatan yang berada diluar kemampuan manusia. Kita hanya bisa menerima Zhengming dan tidak bisa turut membentuknya. Zhengming inilah yang merupakan jalan nasib yang dianalisa baik oleh ilmu Astrologi Tiongkok Kuno maupun oleh pelajaran Suanming atau ilmu analisa nasib yang terbentuk kemudian.

Jalan nasib yang kedua dikenal dengan sebutan Suiming. Ini merupakan jalan nasib hasil dari perbuatan kita dalam kehidupan ini. Kalau Zhengming merupakan akibat dari karma masa lampau yang akan berbuah dalam kehidupan ini maka Suiming adalah akibat dari karma yang dilakukan sekarang yang bisa kita rasakan dalam kehidupan ini pula.

Sebagai manusia kita tidak berdaya untuk menentukan Zhengming,tapi kita mempunyai kemampuan untuk menentukan Suiming. Atas dasar ini maka pelajaran analisa nasib bisa dikatakan bukan sebagai pelajaran yang bersifat fatalistik. Apabila ada pengertian yang memadai dan kemauan yang kuat,maka dengan nasihat seorang pakar analisa nasib,kita masih mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi efek dari Zhengming. Oleh sebab itulah,seorang pakar analisa nasib tidak hanya berkutat untuk menganalisa Zhengming,tapi juga berusaha untuk melihat potensi dari Suiming yang bisa dilakukan oleh seseorang supaya bisa lebih optimal dalam menghadapi efek dari Zhengming yang akan terjadi dalam kehidupan ini. Advanced Bazi analysis,didalam analisanya juga berusaha untuk memperhatikan hal ini.

Jalan nasib yang ketiga dikenal dengan sebutan Zaoming. Dikalangan pakar analisa nasib,istilah Zaoming dijelaskan sebagai jalan nasib dari eksistensi lain yang berpengaruh terhadap Zhengming dan Suiming seseorang. Yang dimaksud dari "Eksistensi lain" adalah eksistensi yang jangkauannya lebih luas atau lebih jauh dari jangkauan seorang manusia biasa. Contoh dari eksistensi lain adalah Negara, Alam, Ras  Bangsa dllnya.



Apabila terjadi bencana alam seperti Tsunami Aceh atau ledakan Bom Nuklir yang maha dasyat seperti yang pernah terjadi Di Jepang, maka semua orang yang tinggal disekitar lokasi terjadinya bencana tersebut akan merasakan efeknya terlepas dari kondisi Zhengming dan Suiming nya sebab Zaoming mempunyai pengaruh yang lebih dominan. Demikian pula halnya,bila terjadi perubahan arah politik suatu negara maka akan banyak pihak yang harus merasakan akibatnya. Ketiga pemerintah Republik Indonesia memberantas Komunis,maka jutaan orang yang disinyalir mempunyai hubungan dengan Partai Komunis Indonesia harus merasakan akibat dari kebijaksanaan politik ini. Demikian pula halnya,ketika Hitler membenci Ras Yahudi,jutaan orang Yahudi yang tinggal didaerah kekuasaannya harus merasakan efeknya. Pembantaian di Kamboja yang dilakukan oleh Khmer Merah atau pembantaian Ras yang terjadi di Yugoslavia dulu juga merupakan contoh-contoh nyata dari cara kerja Zaoming yang akan mempengaruhi jalan hidup dari pihak-pihak yang mengalaminya.

Dari penjelasan ini bisa kita lihat bahwa praktek analisa nasib sesungguhnya bukan merupakan hal yang statis dan sederhana. Masalah ini sesungguhnya merupakan hal yang kompleks dan dinamis. Hanya orang-orang yang benar-benar serius dan mempunyai kemampuan belajar yang memadai saja yang akan mampu mempraktekkannya. Oleh sebab itu,dewasa ini tidak banyak orang yang benar-benar berminat untuk mempelajari Advanced Bazi Analysis. Sebab dalam prakteknya untuk memahami Advanced Bazi Analysis diperlukan pemahaman tentang banyak hal lainnya yang berkaitan dengan Zhengming, Suiming dan Zaoming.






2 komentar: