Entri Populer

Selasa, 12 Oktober 2010

SEJARAH BAZI

Dewasa ini banyak peminat bazi yang lebih suka mempelajari teknik menganalisa bazi tanpa berminat untuk mengetahui latar belakang dari teknik yang dipelajarinya. Penulis buku-buku bazi juga jarang membahas masalah ini. Oleh sebab itu kita tidak perlu heran jika banyak dari pelajar bazi yang hampir tidak mengetahui tentang sejarah dari ilmu yang dipelajarinya. Padahal pengetahuan tentang latar belakang teknik analisa bazi termasuk latar belakang sejarahnya sangat penting untuk mengetahui cara menganalisa bazi dengan benar sesuai dengan faktor-faktor yang dijadikan dasar dalam penyusunan teori-teorinya.

Untuk memenuhi kebutuhan ini,kami akan mencoba membahas secara singkat latar belakang dan sejarah bazi dengan berusaha mengali berbagai sumber yang ada.

Secara umum,istilah bazi yang dikenal dewasa ini adalah istilah yang dipakai untuk pelajaran bazi Ziping. Kalau kita telaah lebih lanjut bisa disimpulkan bahwa istilah ini memang tepat untuk diberikan pada sistem pelajaran yang dikembangkan oleh Xu Ziping. Sebab sistem yang ada sebelum masa Ziping belum bisa disebut sebagai bazi,karena struktur nasib yang dianalisa belum tersusun atas 4 pilar tapi hanya 3 pilar. Pada sistem yang lama hanya pilar tahun,bulan dan hari yang ditinjau. Pilar jam belum diperhitungkan.

Berdasarkan catatan yang ada, akhli analisa nasib yang pertama terkenal karena ketepatan prediksinya adalah Guan Lo yang hidup di jaman 3 negara (220-280 AD). Sistem yang dipraktekkannya berdasarkan analisa Nayin pilar tahun dengan latar belakang analisa Wuxingfa. Berdasarkan sistem yang dianutnya,Guan Lo dapat memprediksi banyak peristiwa dengan jitu,termasuk prediksi tentang tahun kematiannya sendiri yang kemudian ternyata memang terbukti tepat.

Setelah Guan Lo,dijaman dinasti Selatan-Utara (420-589 ) muncul pula beberapa akhli analisa nasib seperti misalnya Dao Hong Jing, Xun Sheng Hoa , Wei Ning dllnya. Titik berat prediksi mereka adalah pada penentuan tingkat atau derajat kehidupan seseorang yang juga dikenal dengan sebutan Grade. Wei Ning misalnya,ketika suatu hari diminta untuk menganalisa nasib seseorang berdasarkan data tahun,bulan dan hari kelahirannya memberikan prediksinya bahwa orang tersebut mempunyai Grade yang sangat tinggi,kaya dan sangat terhormat. Namun dikemukakan pula bahwa pada tahun tersebut bazi itu akan pecah dan pemiliknya akan meninggal dunia. Data kelahiran yang diberikan pada Wei Ning ternyata adalah data kelahiran dari Raja Wu Zhang yang ternyata memang benar-benar wafat setelah beberapa bulan diramal nasibnya oleh Wei Ning. Padahal ketika diramal penampilan Sang Raja masih tampak sehat Walafiat.

               
Dijaman dinasti Tang (618-907) pakar analisa nasib yang sangat terkenal adalah Bhiksu Yixing (673-727). Beliau terkenal mempunyai pengetahuan yang sangat luas termasuk pengertiannya yang sangat mendalam tentang Astrologi Tiongkok Kuno, Astrologi India dan juga Astrologi Babilonia yang sudah masuk ke Tiongkok serta ilmu analisa nasib (Suanming). Selanjutnya dikisahkan bahwa seorang cucu murid beliau yang bernama Li Xuzhong juga dikenal sebagai pakar
                 Bhiksu  Yixing

analisa nasib yang mampu memprediksi dengan tepat aspek-aspek utama dalam kehidupan seseorang. Ditangan Li Xuzhong inilah,cikal bakal ilmu bazi modern mulai memperlihatkan bentuknya yang nyata. Walau masih mengutamakan pilar tahun dalam analisanya namun Li telah pula mulai menganalisa pilar bulan dan hari. Analisanya inilah yang kemudian dikembangkan oleh Xu Ziping dan menjadi dasar dari bazi Ziping.

Xu Ziping merupakan pakar analisa nasib yang sangat terkenal
yang hidup dijaman lima dinasti (908 - 960) sampai di awal jaman dinasti Song utara ( 960 - 1127 ). Sejarah hidup Xu Ziping masih terselubung oleh banyak misteri. Yang kita ketahui adalah bahwa nama asli beliau adalah Xu Juyi. Beliau adalah seorang pertapa yang hidup dipegunungan Hoa San dari jaman lima dinasti sampai jaman awal dinasti Song utara. Fakta lain yang kita ketahui mengenai Xu Ziping adalah bahwa beliau diduga kuat pernah menulis salah satu dari empat komentar yang ada pada buku Luoluzi Sanming Xiaoxifu seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya. Disamping komentar ini tidak ada fakta yang menyatakan bahwa beliau pernah menerbitkan tulisan mengenai bazi. Berita yang beredar adalah bahwa beliau meninggalkan catatan-catatan yang tidak lengkap tentang pelajaran bazi yang kelak disempurnakan oleh para pakar dari jaman berikutnya.                                                                                Xu Ziping

Menurut tradisi yang berkembang Xu Zing mengembangkan lebih lanjut pelajaran bazi yang bentuk dasarnya telah disusun oleh Li Xuzhong. Ditangan Xu Ziping sistem analisa nasib mulai memperhitungkan pilar jam sehingga struktur peta nasib yang dianalisa sekarang menjadi 4 pilar yang terdiri dari pilar tahun,bulan,hari dan jam. Berdasarkan catatan sejarah,istilah bazi memang baru muncul pada jaman dinasti Song. Sebelum itu istilah yang populer untuk analisa nasib adalah Suanming yang hanya menganalisa pilar tahun , bulan dan hari saja. Teori yang dikembangkan oleh Xu Ziping lebih banyak menitik beratkan pada interaksi antara elemen-elemen yang menyusun bazi dibandingkan dengan peninjauan berdasarkan pelajaran Wuxingfa yang pada waktu itu masih dipraktekkan oleh praktisi akhli. Xu Ziping juga merubah titik peninjauan analisa menjadi pada pilar hari,terutama pada Tiangan (HS/BL) hari menggantikan tiangan tahun yang dipakai pada sistem yang ada sebelumnya.

Dengan menitik beratkan analisanya pada elemen penyusun bazi,secara tidak langsung Xu Ziping telah membuat para pengikutnya meninggalkan peninjauan bazi berdasarkan pelajaran Wuxingfa yang menjadi salah satu sumber teorinya. Lambat laun hal ini telah menyebabkan pelajaran Wuxingfa hampir tidak dipahami lagi dikalangan akhli bazi Ziping.

Setelah jaman Xu Ziping,pakar bazi yang berikutnya adalah Zhong Xuzi. Diakhir jaman dinasti Song, seorang cucu muridnya Xu Tasheng,muncul sebagai pakar bazi yang ternama. Disamping terkenal karena prediksinya yang akurat,beliau juga dikenal sebagai pakar yang mencoba merangkum teori-teori bazi Ziping kedalam bentuk tulisan. Salah satu bukunya yang membahas tentang bazi Ziping adalah Sanming Yuan yuan. Buku inilah yang dijaman dinasti Ming (1368-1644) diperluas wawasannya serta diedit ulang oleh beberapa pakar seperti LiQin, Xu Sheng dan lain-lainnya dan kemudian diterbitkan dengan judul Yuanhai Ziping yang sangat populer sekarang ini.

Dijaman dinasti Ming bisa dikatakan tidak ada pakar yang setara dengan Li Xuzhong,  Xu Ziping, Xu Tasheng dllnya. Tapi dijaman ini mulai diterbitkan beberapa buku bazi yang sampai saat ini masih dijadikan pegangan oleh para praktisi.




         Yuanhai Ziping                                                 Ditiansui

Dua diantaranya adalah buku Ditiansui yang membahas tentang 10 tiangan secara terperinci dan Sanming Tonghui yang merupakan ensiklopedia bazi. Bersama dengan Yuanhai Ziping,ketiga buku ini  masih dijadikan buku pegangan hingga dewasa ini.

Dalam perkembangan selanjutnya beberapa aspek yang dibahas dalam buku Yuanhai Ziping diperinci lebil detil lagi uraiannya. Dijaman dinasti Qing (1644-1911) diterbitkan buku Qiongtong Baojian yang membahas secara lebih mendetil aspek pengaruh musim terhadap interaksi 5 unsur sedang aspek struktur bazi diperinci pembahasannya dalam buku Ziping Zhenjue. Selanjutnya teori-teori yang dimuat dalam buku inilah disamping buku-buku pelengkap lainnya yang dijadikan pegangan dalam mempraktekkan bazi. Aspek yang diutamakan dari teori-teori tersebut adalah aspek tingkat kehidupan seseorang atau Grade nya.

Sejak jaman Wei Ning hingga sekarang ini,faktor Grade merupakan faktor utama yang dicoba untuk diprediksi oleh para pakar bazi. Para pakar bazi setelah jatuhnya dinasti Qing seperti misalnya Master Xu Le Wu (1886-1949), Master Yuan Shu Shan (1881-1968) dan Master Wei Qian Li (1911-1990 han), yang ajarannya banyak dijadikan pedoman oleh praktisi serius bazi, juga sangat memperhatikan hal ini.

Melihat pentingnya faktor penentuan Grade seseorang dimata para pakar bazi sejak jaman dahulu sampai jaman modern ini,maka dalam artikel selanjutnya saya akan mencoba untuk mengulasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar